Kelas IX | Gaya Coulomb
Charles Augustin de Coulomb, seorang fisikawan berkebangsaan Perancis,
pada tahun 1785 pertama kali yang meneliti hubungan gaya listrik dengan
dua muatan dan jarak antara keduanya dengan menggunakan sebuah neraca
puntir. Untuk mengenang jasa Charles A. de Coulomb, namanya digunakan
untuk satuan internasional muatan listrik, yaitu coulomb (C). Gaya
tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara dua muatan listrik disebut
gaya Coulomb (Fc). Apabila dua muatan yang berdekatan jenis muatannya
sama, maka gaya Coulombnya berupa gaya tolak-menolak.
Sebaliknya, dua muatan yang berdekatan jenis muatannya tak senama, maka gaya Coulombnya berupa gaya tarik-menarik.
Besar gaya Coulomb bergantung pada:
1. besar masing-masing muatan (Q1 dan Q2 ),
2. kuadrat jarak antara dua muatan (r2).
Hukum
Coulomb berbunyi: besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik
antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar
masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda bermuatan. Secara matematis Hukum Coulomb
dirumuskan:
Dengan:
Fc = gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik (N)
Q1 = besar muatan pertama (C)
Q2 = besar muatan kedua (C)
r = jarak antara dua benda bermuatan (m) k = konstanta pembanding besarnya 9 × 109 Nm2/C2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar